Ada berbagai jenis gangguan kesehatan yang rentan terjadi terutama pada usia anak karena daya tahan tubuh yang belum terbentuk kuat sehingga memudahkan kuman maupun bakteri masuk kedalam tubuh. Seperti salah satunya difteri pada anak atau gangguan kesehatan yang terjadi akibat infeksi bakteri dan akan menyerang pada bagian selaput lendir di hidung atau tenggorokan. Penting untuk para orangtua ketahui, bahwa anak yang tidak mendapat asupan gizi seimbang, berada di lingkungan yang kurang terjaga kebersihannya, maupun melewatkan salah satu jenis imunisasi, maka akan lebih besar kemungkinan terkena gangguan kesehatan yang satu ini.
Masuk dalam kategori penyakit menular, maka para orangtua harus segera membawa buah hatinya untuk periksa ke dokter agar bisa mendapat tindakan medis yang tepat. Hal ini dikarenakan difteri dapat menular ke orang lain dengan cepat jika terjadi kontak fisik, barang yang disentuh telah terkontaminasi bakteri maupun dari percikan ludah akibat bersin atau batuk yang secara tidak sengaja ikut terhirup. Umumnya anak yang terinfeksi bakteri penyebab difteri baru akan mengalami gejala setelah 2 atau 5 hari yang dapat ditandai seperti akan mengalami sakit flu yang disertai bengkak pada langit mulut maupun adanya lapisan abu tebal di tenggorokan.
Tindakan pengobatan yang paling sering dilakukan oleh dokter untuk menyembuhkan difteri yang terjadi pada usia anak adalah dengan memberikan antitoksin dengan cara menyuntikkan ke pembuluh darah maupun memberikan antibiotik tertentu agar dapat membersihkan infeksi dengan cepat. Oleh sebab itu, agar si kecil terhindar dari penyakit difteri, berikut berbagai pencegahan yang dapat dilakukan sedini mungkin, antara lain:
- Imunisasi atau memberikan vaksin sejak usia balita adalah cara paling efektif yang dapat dilakukan untuk mencegah difteri. Selain itu, jenis imunisasi yang satu ini biasanya juga menjadi program pemerintah sehingga Anda jangan sampai melewatkannya.
- Usahakan Anda juga selalu menjaga kebersihan lingkungan maupun kebersihan badan si kecil agar dapat terhindar dari bakteri penyebab penyakit tersebut.
- Pada anak dengan sistem imunitas lemah, maka akan lebih mudah terkena penyakit difteri. Untuk itu, Anda dapat membantu menaikkan sistem imunitas dengan memberikan vitamin yang cocok dengan melakukan konsultasi ke dokter spesialis anak terlebih dahulu.
- Mengatur pola makan si kecil agar tepat waktu dan teratur juga dapat menjadi upaya pencegahan penyakit difteri terbaik. Hal ini karena pola hidup sehat akan membantu anak Anda terhindar dari difteri maupun jenis penyakit lainnya.
Sangat penting diperhatikan, agar anak Anda menjaga jarak dengan teman sebaya yang sedang terkena penyakit difteri karena gangguan kesehatan tersebut dapat sangat cepat menular. Sehingga meskipun Anda telah melakukan berbagai upaya pencegahan di atas, namun jika si kecil bergaul dengan temannya yang sedang mengalami penyakit tersebut, maka sangat besar kemungkinan untuk tertular. Tidak ada salahnya Anda mulai mengajarkan gaya hidup sehat pada anak sedini mungkin agar dapat memberikan manfaat baik dari aspek kesehatan.
Pada beberapa kasus penyakit difteri pada anak terkadang juga tidak menimbulkan gejala apapun, sehingga Anda dituntut untuk selalu menjadi orangtua yang waspada agar buah hati tidak terlambat mendapat penanganan medis. Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin juga dapat menjadi langkah antisipasi terbaik agar dapat mengetahui kondisi kesehatan terkini dan segera melakukan penanganan jika terdeteksi gejala gangguan kesehatan tertentu. Selain itu, Anda sebaiknya selalu memperhatikan semua aktifitas yang dilakukan anak Anda dan jangan sampai lepas dari pengawasan agar tidak terjadi hal buruk seperti mengancam kesehatan yang tidak diinginkan.