Surat elektronik atau biasa dikenal dengan email adalah salah satu media komunikasi yang banyak digunakan oleh setiap pengguna internet. Saking banyaknya, dalam sehari bisa mencapai hampir menyentuh angka 4 miliar pengguna. Setiap orang mempunyai fungsi masing-masing untuk menggunakan electronic mail ini. Bisa untuk komunikasi dengan kerabat atau teman, bisa juga sebagai media untuk pengiriman file pekerjaan. Satu fungsi yang paling penting dari email adalah sebagai verifikasi ketika ingin membuat akun tertentu.
Dari statistik yang diberikan diatas, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa email akan sangat efektif digunakan sebagai sarana promosi sebuah usaha atau bisnis. Apalagi anda bisa langsung mengirimkan dalam jumlah banyak sekaligus tanpa harus membuat grup terlebih dulu. Namun sayangnya, ada sedikit permasalahan ketika menggunakan email sebagai metode pemasaran. Salah satunya yaitu, email yang anda kirimkan akan masuk spam folder pada kontak penerima. Tentu hal yang sangat merugikan dimana calon konsumen tidak akan mendapati email yang anda kirim. Hal ini dikarenakan sebagian besar pengguna email tidak akan membuka folder spam.
Dari satu masalah yang akan anda hadapi tersebut, tentu ada pertanyaan, kenapa email bisa masuk folder spam? Oke, disini kami akan memberikan beberapa alasan yang masuk akal.
Beberapa Alasan Penyebab Email Masuk Folder Spam
Berikut beberapa dari banyaknya alasan kenapa email yang anda kirim dapat masuk folder spam penerima.
1. Ditandai Email Spam Oleh Penerima
Alasan pertama yang sangat memungkinkan adalah, kontak yang anda kirim email telah menandai email tersebut sebagai spam. Hal ini biasanya terjadi ketika anda mengirimkan pesan email secara brutal dan masif. Jika hal ini terjadi, hampir tidak ada solusi karena anda tidak mempunyai kendali penuh atas akun email penerima.
Hanya satu hal yang bisa anda lakukan, namun untuk kemudian harinya. Kirim email yang membuat penerima tertarik untuk membukanya, bisa dilakukan dengan memberi judul yang dapat memancing mereka, misalkan “hanya hari ini, diskon 90% bisa anda dapatkan dengan memakai kupon berikut!”.
2. Tidak Memiliki Izin
Kemungkinan kedua, email yang anda kirimkan belum mempunyai izin dari penerima. Dengan begitu, email akan otomatis masuk dalam folder spam. Satu-satunya solusi yang bisa dilakukan adalah mendapatkan alamat email secara sukarela dari penerima. Misalnya anda membuat suatu konten unik yang setiap hari update, maka gunakan fitur subscribe untuk pelanggan agar mereka bisa mendapatkan update terbaru melalui email.
3. Judul Tidak Relevan
Tidak relevan antara konten dengan judul bisa dikategorikan dalam penipuan.hal ini biasanya dilakukan oleh pengirim yang mempunyai target tinggi, namun pada kenyataannya usaha mereka justru malah tidak tertarget.
4. Konten Terjaring Filter Otomatis
Jangan dianggap bahwa penyedia layanan email tidak melengkapi dengan fitur spam detector. Diantara konten yang bisa terjaring razia adalah, menggunakan huruf besar semua karena jelas tidak sedap dipandang mata. Berisi tanda atau simbol yang digunakan terlalu banyak, misalnya tanda seru atau tanda tanya.
5. Mengirim Email Borongan
Mengirim email secara masif sekaligus dapat dianggap oleh spam. Begitu juga dengan lampiran yang terlalu banyak, bisa jadi salah satu penyebabnya. Jika memang anda harus menggunakan lampiran yang banyak untuk mendukung kegiatan promosi, solusinya anda bisa upload file tersebut kedalam google drive atau penyedia layanan drive gratis lainnya. Mungkin Anda juga bisa mempertimbangkan untuk mencari provider email gateway yang kiriman emailnya tidak akan masuk folder spam.
Beberapa alasan lain yang memungkinkan terjadi adalah nama pengirim tidak tepat dan menggunakan struktur yang apa adanya.